Wow Seram Sekali !! Awalnya Selfie Cantik Pake Hijab, Akhirnya Tanpa Busana...


Selfie atau kegiatan memotret diri sendiri saat ini memang menjadi salah satu trend yang menjadi kebiasaan banyak orang.

Hal ini kemudian didukung dengan beberapa piranti seperti adanya dual kamera yang disematkan pada smartphone dan juga tentu saja keberadaan Tongsis atau tongkat narsis.

Namun, tahukah anda kalau kegiatan selfie bisa jadi merupakan salah satu gejala penyakit mental bagi seseorang?

Hal ini berlaku bagi mereka yang sampai kecanduan untuk melakukan aktivitas memfoto diri sendiri.

Hal ini sendiri diungkapkan oleh Lev Perezhogin yang merupakan seorang yang beroprofesi sebagai psikiater asal Rusia.

Menurut Lev, selfie bisa menjadi salah satu penyakit yang dimiliki seseorang jika dirinya melibatkan aktifitas selfie sebagai salah satu bagian dari kehidupannya sehari-hari.

Sebut saja jika dirinya tidak melakukan selfie dalam sehari, dirinya pun merasa bahwa adanya yang kurang dalam harinya tersebut.

Selfie pada dasarnya adalah sebuah potret diri. Mengambil selfie sesekali tidak masalah. Hal itu akan menjadi masalah jika seseorang mendokumentasikan potret diri sendiri sebagai rutinitas sehari-hari,” kata Lev yang juga peneliti senior Federal Medical Research Center of Psychiatry and Addiction di Kementerian Kesehatan Rusia.

Dari sudut pandang seorang Lev, disebutkan kalau aktivitas selfie yang dilakukan secara rutin sehari-hari merupakan salah satu bentuk candu seseorang terhadap piranti selfie itu sendiri.

Pada orang yang suka selfie, kegaitan memfoto yang bisa disebut penyakit mental tersebut dapat membuat orang tersebut menjadi stress hanya gara-gara foto selfienya tidak bisa diunggah ke internet.

Dan dari penuturan Lev, disebutkannya bahwa penggila selfie yang menyebabkan penyakit mental ini sendiri kebanyakan diderita oleh para wanita.

Dimana mereka melakukan selfie hanya untuk menonjolkan dirinya terlihat lebih cantik dan menarik dari wanita lainnya saja.

Dalam perjalanan mencari jati diri,” Perezhogin menjelaskan, “narsisme timbul – keinginan untuk melihat diri kita sendiri, untuk menempatkan diri pada layar dan mendapatkan persetujuan dari orang lain.

Selfie sendiri seharusnya dilakukan dengan terkontrol dan terkendali. Selain itu juga jangan sampai anda nekat dengan melakukan selfie di tempat-tempat yang terbilang berbahaya hanya untuk melakukan kegiatan mengambil gambar sendiri tersebut.

Selfie atau kegiatan memotret diri sendiri saat ini memang menjadi salah satu trend yang menjadi kebiasaan banyak orang.

Hal ini kemudian didukung dengan beberapa piranti seperti adanya dual kamera yang disematkan pada smartphone dan juga tentu saja keberadaan Tongsis atau tongkat narsis.

Namun, tahukah anda kalau kegiatan selfie bisa jadi merupakan salah satu gejala penyakit mental bagi seseorang?

Hal ini berlaku bagi mereka yang sampai kecanduan untuk melakukan aktivitas memfoto diri sendiri.

Hal ini sendiri diungkapkan oleh Lev Perezhogin yang merupakan seorang yang beroprofesi sebagai psikiater asal Rusia.

Menurut Lev, selfie bisa menjadi salah satu penyakit yang dimiliki seseorang jika dirinya melibatkan aktifitas selfie sebagai salah satu bagian dari kehidupannya sehari-hari.

Sebut saja jika dirinya tidak melakukan selfie dalam sehari, dirinya pun merasa bahwa adanya yang kurang dalam harinya tersebut.

Selfie pada dasarnya adalah sebuah potret diri. Mengambil selfie sesekali tidak masalah. Hal itu akan menjadi masalah jika seseorang mendokumentasikan potret diri sendiri sebagai rutinitas sehari-hari,” kata Lev yang juga peneliti senior Federal Medical Research Center of Psychiatry and Addiction di Kementerian Kesehatan Rusia.

Dari sudut pandang seorang Lev, disebutkan kalau aktivitas selfie yang dilakukan secara rutin sehari-hari merupakan salah satu bentuk candu seseorang terhadap piranti selfie itu sendiri.

Pada orang yang suka selfie, kegaitan memfoto yang bisa disebut penyakit mental tersebut dapat membuat orang tersebut menjadi stress hanya gara-gara foto selfienya tidak bisa diunggah ke internet.

Dan dari penuturan Lev, disebutkannya bahwa penggila selfie yang menyebabkan penyakit mental ini sendiri kebanyakan diderita oleh para wanita.

Dimana mereka melakukan selfie hanya untuk menonjolkan dirinya terlihat lebih cantik dan menarik dari wanita lainnya saja.

Dalam perjalanan mencari jati diri,” Perezhogin menjelaskan, “narsisme timbul – keinginan untuk melihat diri kita sendiri, untuk menempatkan diri pada layar dan mendapatkan persetujuan dari orang lain.

Selfie sendiri seharusnya dilakukan dengan terkontrol dan terkendali. Selain itu juga jangan sampai anda nekat dengan melakukan selfie di tempat-tempat yang terbilang berbahaya hanya untuk melakukan kegiatan mengambil gambar sendiri tersebut.

Related Posts

Wow Seram Sekali !! Awalnya Selfie Cantik Pake Hijab, Akhirnya Tanpa Busana...
4/ 5
Oleh